Suwata Pantau Langsung Hari Pertama Sekolah

Hari pertama masuk sekolah paska libur panjang, Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di Kabupaten Magetan langsung dipantau Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Kabupaten Magetan, Suwata, Kamis (2/1).

Suwata melakukan Inspeksi mendadak (Sidak) ke sejumlah sekolah mulai TK, SD hingga SMP di Kabupaten Magetan.” Kami ingin memeriksa daftar hadir para pendidik, apakah masih ada yang tidak masuk setelah libur panjang, alhamdulilah sudah masuk semua,” kata Kepala Dinas Dikpora Kabupaten Magetan.

Suwata Sidak Ke Salah Satu SMP diwilayah Magetan Kota. (Norik/Magetan Today)

Kepala Dinas Dikpora berharap, seluruh guru di Kabupaten Magetan menyiapkan siswanya menghadapi Ujian Nasional (UN) yang akan digelar April mendatang. ” Tahun ini adalah tahun terakhir Ujian Nasional, jadi kita siapkan anak – anak lebih dini, agar mereka lancar mengerjakan soal- soal UN,” ujar Suwata kepada Magetan Today.

Agendanya, sebanyak 39 SMP di Kabupaten Magetan bakal menggelar Ujian Nasional Berbasis Komputer atau UNBK. ” Tahun ini kita gelar Ujian Nasional Berbasis Komputer untuk seluruh SMP di Kabupaten. Namun karena terbatasnya perangkat Komputer, kita buat dua Shif,” jelas Kepala Dinas Dikpora Magetan.

Sedangkan untuk 460 SD Negeri di Kabupaten Magetan, Suwata berharap seluruh guru juga serius menyiapkan anak untuk Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) Tahun Ajaran 2020. ” April juga menjadi kalender USBN terakhir untuk siswa Sekolah dasar, guru harus serius menyiapkan anak didiknya,” tegas Suwata.

Suwata Mengunjungi KBM Siswa Inklusi di SD Negeri 2 Sukowinangun. (Norik/Magetan Today)

Selain sekolah umum, Kepala Dinas Dikpora Kabupaten Magetan juga melihat langsung KBM di SD Negeri 2 Sukowinangun yang memiliki siswa berkebutuhan khusus atau Program Inklusi. ” Tadi kami juga melihat KBM di SD Negeri 2 Sukowinangun, anak – anak yang berkebutuhan khusus sangat menikmati suasana sekolah yang di cat berbagai macam corak, ” ungkap Suwata.

Sebagai informasi, sekolah inklusi adalah sekolah regular (biasa) yang menerima Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) dan menyediakan sistem layanan pendidikan yang disesuaikan dengan kebutuhan anak tanpa kebutuhan khusus (ATBK) dan ABK melalui adaptasi kurikulum, pembelajaran, penilaian, dan sarana prasarananya.

Artikel yang Direkomendasikan